suratku teruntuk bagimu sang adam,pemilik tulang rusuk dari sang hawa

Hay pria yang membanggakan dirinya sebagai titisan sang Adam!
Apa arti ucapanmu saat mengungkapkan perasaan cinta pada wanita?
Apa arti inginmu dari kata-kata meminta dia untuk menemani hidupmu?
Apakah bagi diri seorang pria ungkapan cinta itu hanya rasa sesaat yang nantinya bisa berubah begitu saja,saat ia tak lagi suka pada satu wanita atau saat ia hanya ingin bermain main saja?
Sebenarnya semua hal itu tak jauh dari kata-kata cinta. Untuk apa bagimu mengungkapkan kata meminta pada seorang wanita menjadi kekasihmu. Adakah kala itu kamu sadar bahwa seorang wanita hanya manusia yang rapuh hatinya,yang bisa menerima orang yang membuat hatinya bergetar, bukan pria mapan bukan pula pria tampan, bukan! bukan itu yang membuat wanita menyanggupi permintaanmu. Bagi wanita yang membuatnya menerima cinta mu adalah hatinya,jika hatinya berkata ia maka sekalipun pria itu baru dikenalnya sedetik lalu ia akan menerimanya terlepas dari kekayaan,ketampanan ataupun kehebatannya begitu juga sebaliknya bila hatinya tidak memilih sang pria maka walau sudah kenal bertahun tahun lamanya ia juga tidak akan menerimanya.
Namun sadarkah engkau wahai kaum adam! manusia yang bisa mengucapkan kata cinta pada siapa saja wanita yang diinginkannya sedangkan wanita hanya menunggu orang yang bisa melindungi hatinya. Sadarkah engkau kala kau ucapkan kata cinta itu, adakah terbersit dibenakmu,kamu tak akan membuat air matanya jatuh? Tidak akan membuat dirinya terhina ataupun tersiksa? Tidak akan membuat ia jatuh dan terluka? Atau kah kamu hanya mengungkapkannya karena menurutmu dia hanya wanita yang bisa menerima perasaan mu saat itu dan setelah kamu bosan kamu akan meninggalkan dirinya begitu saja dengan berbagai alasan yang terkesan mengada-ada!
Wanita!! Ya hanya makhluk yang tercipta tidak lebih kuat darimu bahkan hanya terbuat dari satu buah tulang rusukmu. Namun bila masalah hati percayalah hatinya lebih tulus dari hati manapun. Ia rela tidak dihubungi olehmu padahal dia merindukanmu,dia rela tidak kamu acuhkan didepan teman temannya dan teman mu padahal saat itu temannya mencemoohkannya karena dianggap cinta bertepuk sebelah tangan, bahkan dia juga masih tersenyum dan mencoba bertahan saat kamu katakan kamu tak bisa berbuat apa yang dia inginkan walau sebenarnya yang ia inginkan hanya sederhana yaitu berarti dimata mu dan orang lain,sederhana hanya ingin bersamamu dan berjuang untuk melalui semua masalah yang ada.
Tetapi lagi-lagi kamu hanya menoreh luka dalam dihatinya,membunuhnya secara perlahan, kamu tinggalkan dia dengan alasan kamu ingin sendiri? Lantas untuk apa kamu ucapkan cinta pada dia? Kamu pun berdalih bahwa perasaan bisa saja berubah. Ya memang benar perasaan bisa berubah namun jika kamu tau akan hal itu di awal mengapa kamu ikat hatinya pada hatimu. Bukan karena ia mengemis mengharap cinta itu itu hanya karena ia begitu menyayangimu.
Sadarkah kalian wahai pria yang masih saja ego dengan kesenangannya, masih menganggap wanita itu hanya boneka murah yang bisa dimainkan, atau masih berbangga diri bahwa dirimu lah penguasa semuanya. Yang kamu lukai itu bukanlah kayu, bukan pula batu apa lagi hantu. Tapi yang kamu sakiti itu adalah hati! Sebuah perasaan dan sebuah rasa sayang. Dan bagi wanita yang kamu sakiti mereka memang terlihat tenang,terlihat masih tersenyum dan ceria. Namun adakah kamu sadar di balik senyumnya itu ia hanya berpura-pura menyembunyikan rasa sakit yang ada di hatinya. Ia hanya berusaha terlihat tegar, dan tahukah kamu! Walau kamu menyakitinya ia tetap saja masih peduli akan keadaanmu.
Tahukah kamu wanita yang kamu sakiti itu masih memperhatikanmu walau tak nampak dimatamu. Menitipkanmu melalui doa yang dipanjatkannya setiap malam,memberi pesan pada temanmu untuk memberitahunya apabila kamu ada apa-apa,melihatmu setiap hari dari media sosialmu. Ingin ia berada didekatmu namun ia sadar sejauh mana ia boleh mendekat padamu.
Adakah hal itu kamu tahu? Sementara kamu hanya asik dengan dirimu sendiri.. kamu masih asik memberi ia luka setiap hari yang tanpa sadar kamu telah membunuhnya secara perlahan.
Mungkin bagi kaum adam hal itu sangat bodoh untuk dilakukan, kamu bisa juga berdalih bahwa sudah tak cinta lagi! Itu hanya bagimu.. tidak bagi sang titisan hawa... dia hanya bisa mengikuti kata hatinya walau sebenarnya ia sadar bahwa itu hanya akan menyakitinya tapi itulah sang hawa, wanita yang rela tersakiti hatinya akibat dari rasa cintanya.
Kini... adakah kamu akan membawa dia kembali? Membalut kembali luka para hawamu,dan menghapus air matanya serta mendekapnya erat hingga ia lupa akan rasa sakitnya. Ataukah kamu akan tetap dengan kesenanganmu dan mencari banyak wanita lagi serta membiarkan ia mati secara perlahan? Semua kendali ada padamu...

Komentar

Postingan Populer