Tentang rindu dan kenangan serta luka

 

Halo kali ini kita akan memasuki waktu Indonesia bagian mellow, jangan lupa siapkan tssue dan air minum karena mungkin saja tulisan amatiran ini akan membuat menetes setitik air dari balik pelupuk mata.

Apa yang membuat kita bahagia? Sesuatu yang membuat kita tertawa? Atau kenangannya? Atau momennya? Lalu bagaimana dengan rasa sakit? Ya pedih, luka.

Rindu bagaimana? Ah ada dua jawaban bisa tertawa dan menangis.

Bicara rindu kadang itu adalah rasa yang bisa menyesakkan bila rindu ini tidak tercapai.

Rindu jalan jalan, rindu bertemu pasangan, rindu orang tua. Dan paling berat adalah rindu pada orang yang sudah tidak ada. Bila orang nya sudah tidak ada kita tidak bisa menyampaikannya secara langsung, hanya doa bisa kita titipkan.

Menepilah dan nikmati rindu itu
Sumber: milik pribadi

Tapi ada 1 lagi rindu yang sama menyesakkannya, rindu pada yang masih ada, namun sudah seperti tidak ada. Entah karena saling ego, atau saling melampiaskan amarah dan belum bisa berdamai menganggap saling tidak ada.

Dan semua akar rindu itu adalah waktu, waktu yang memberi kita kenangan, kenangan masa kecil kita dengan orang tua, kenangan masa lalu sebelum semuanya buyar di ambil sang waktu, ketidak siapan mental akan sebuah perpisahan. Dan ego ingin kembali ke masa kenangan indah itu ada.

Semakin beranjak dewasa kita tau bahwa luka, kenangan, rindu itu makin banyak. Kamu bisa berkilah bahwa kamu sudah tidak merasakan rasa sakit, semua luka itu sudah sembuh, dan tidak ada lagi yang namanya rindu, kamu sudah tidak peduli keadaan apapun kamu ingin melupakan semuanya dan memulai yang baru. Sudah ada orang baru yang menggantikannya, pokoknya I am fine.

Sekarang coba duduk diam, matikan handphone mu, lupakan teman mu sejenak, atau merenunglah di menjelang pagi atau saat suasana sunyi datang. Tenangkan diri, lalu kira kira apa ya yang kamu ingat atau kamu pikirkan saat itu? 90% orang akan mengatakan bahwa yang terlinta olehnya adalah rindu pada rindu yang sulit di tebus, rindu pada orang tua atau orang terdekat yang sudah pergi, rindu pada hal yang susah kembali atau rindu kampung halaman saat kita tidak bisa pulang.

Walau ada yang menggantikan posisi rindu itu menutupi luka itu, tetap saja rindu itu tak pernah tergantikan. Tidak ada yang bisa menggantikan, rasa rindu rasa sakit kenangan itu akan selalu ada bersama dirimu hingga kamu lupa akan ingatan itu.

Apakah itu salah? Tidak itu tidak salah. Itu sangat manusiawi sekali karena itu lah fitrah kita. saat rindu itu datang maka nikmati saja momen itu, karena tidak akan berlangsung lama paling hanya beberapa saat saja, peluk rindu itu, dan luapkan. Jika orang nya masih ada katakan, jika sudah tidak ada ucapkan dalam doa, jika ada tapi sudah seperti tidak ada turunkan egomu hubungilah, jika rindu itu tempat maka datangilah. Nikmati rasa rindu itu namun jangan berlama lama, tetap ingat bahwa perjalanan masih panjang masih ada mimpi yang harus kamu capai.

Sumber: milik pribadi

Yang susah bukan rindu tapi bagaimana kamu ingin menurunkan ego, mengatakan aku rindu, aku salah, aku minta maaf, aku ingin dipeluk, aku ingin pulang. semoga kalian bisa menebus rasa rindu yang menyesakkan dada dan saling memafkan 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer